Ringkasan dan Sintesis Artikel Ilmiah


Oleh                : Ahmad Naufal Ghifari

Judul Artikel   : Korelasi Antara Penguasaan Kaidah Bahasa Indonesia Baku Dengan Sikap  Berbahasa Indonesia Baku Dengan Sikap Berbahasa Pemakainya

Penulis             : Febry Marinda Cysbya Erdlanda

Sumber            : KORELASI ANTARA PENGUASAAN KAIDAH BAHASA INDONESIA BAKU DENGAN SIKAP BERBAHASA PEMAKAINYA

    Ringkasan artikel ini membahas penguasaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan pendidikan di tingkat Universitas, penelitian dilakukan dengan dasar banyaknya mahasiswa yang seperti enggan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Tidak hanya terlihat enggan, para penutur atau masyarakat pemakai bahasa Indonesia terutama para pelajar juga sering entah dengan sadar atau tidak melabrak dan mengabaikan kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa Indonesia.  Yang paling dominan terlihat mengabaikan dan tak peduli terhadap kaidah-kaidah kebahasaan ini ternyata para generasi penerus bangsa yang masih bersekolah di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan bahkan tak jarang juga melanda para mahasiswa di perguruan tinggi.  Para generasi penerus bangsa atau generasi pelapis terutama mahasiswa ini cenderung terkesan tak acuh terhadap kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang mereka gunakan, bahkan mereka lebih senang dan percaya diri menggunakan ragam bahasa Indonesia gaul yang sempat dipelopori dan dipopulerkan oleh salah satu artis Indonesia, adapun contoh kosakatanya seperti: lo, gue, eke, capcus, kesindang, lambreta,gretongan,  dan lain sebagainya.

            Riduwan (2010) menyatakan “Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti”. Adapun fakta-fakta yang hendak diungkap dalam artikel ini, yaitu tentang tingkat penguasaan kaidah bahasa Indonesia baku mahasiswa dan sikap berbahasanya serta korelasi diantara keduanya. Setelah setiap jawaban mahasiswa diperiksa dan diberikan skor lalu skor tersebut dijumlahkan. Kemudian jumlah skor setiap mahasiswa diubah menjadi nilai dengan rumus

Mengutip dari hasil penelitian Sugiyono dan Sasangka (2011, 141-142) Masyarakat kota di Indonesia mempunyai sikap yang cukup positif, baik terhadap bahasa Indonesia. Namun perlu digaris bawahi, bahwa sikap berbahasa yang dimiliki mahasiswa tersebut belum merupakan suatu tindakan, namun sebagai predisposisi sikap berbahasa dengan pengertian barulah berupa tindakan atau perilaku yang akan mahasiswa tunjukkan sebagai sikap positif  berbahasa (Indonesia) dalam pemakaian atau penggunaan bahasa Indonesia baku di dalam kehidupannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Azwar (1997) dan pendapat Samoff  (dalam Wiriadiputri, 2016 : 49) bahwa sikap adalah reaksi terhadap suatu objek baik itu positif maupun negatif.

Dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah mahasiswa telah cukup menguasai kaidah bahasa Indonesia baku, namun masih perlu adanya upaya-upaya pengembangan diri yang harus dilakukan mahasiswa dengan dibantu dan difasilitasi para dosen agar kemampuan berbahasa Indonesia, khususnya tentang kaidah bahasa Indonesia baku mahasiswa lebih baik lagi. Karena hipotesis penelitian ini ditolak, maka perlu kiranya ada aspek-aspek lainnya yang harus terus dikembangkan dari dalam diri mahasiswa agar penguasaan kaidah bahasa Indonesia baku mahasiswa semakin baik di satu sisi, dan sikapnya dalam berbahasa Indonesia pun semakin favorable (mendukung) atau bersikap positif di sisi lainnya.


Komentar

Postingan Populer